... awalnya, pengalaman ini sungguh menjengkelkan...
...kemudian, diingat-ingat kembali, rasanya kok jadi konyol...
... dan, memang menggelikan ternyata, maka biarlah aku bagikan kepada kalian cerita ini...
.. kejadiannya tengah malam, sekitar setengah dua belas malam.. waktunya istirahat (baca: tidur) bagi kebanyakan orang, walaupun aku yakin, seperti juga aku, banyak yang masih menjaga kedua matanya tetap terbuka...
.. di tengah sepi, tiba tiba suara handphone menjerit...
..received new messege from 0856xxxxxxxxx... nomor tidak dikenal...
Sms x: allow... busyettt..! tengah malam kirim sms.. dari siapa..? mungkin salah sambung...? tapi, jika ada yang menyapa, apa akan dibiarkan seperti tidak mendengar apa apa..? seperti memalingkan muka begitu saja..?
Sms y: ...?Sms x: Blm tidur ya... ni bnr yyyy khan?
...lho tau namaku... tapi, masih belum memperkenalkan diri... sopan santunnya dimana..?
Sms y: Teman atau bkn teman, apa tidak merasa mengganggu...? sms tengah malam tanpa memperkenalkan diri..?!
Sms x: Sorry deh klo ganggu, aq hanya butuh tmn tk ngobrol qr 2 blh ndak?
...ha ha... apa apaan ini.. ? tapi bukannya dicuekin, tetap saja dibalas lagi...
Sms y: Coba aja telp premium 0809xxx.. kl cuma kesepian dan dan bth ngobrol. Maaf, aku tidak bersedia, apalagi sama orang yang tidak mau memperkenalkan diri. Cukup sekian. Gut nite.
...entah nggak kena disindir, benar benar lagi kesepian, nekad ato merasa mendapat angin karena sms-nya terus dibalas...
Sms x: Jangan mrh dong, ok aq memperkenalkan diri namaq xxxx allumni smp n # mgl. aq hny pengen ngobrol ama tmn lama masa ndak blh?
..hadhuh.. sudah ditolak kok masih maksa.. siapa yaa.. ? aku betul betul enggak inget... teman smp... berarti sudah 20 tahun yang lalu... beberapa waktu lalu ada juga orang yang sewot sampe mendakwa bahwa otaku ternyata cetek hanya gara-gara aku nggak inget siapa orang itu... 20 tahun yang lalu..! diantara 200 anak, bisa saja aku lupa.. bahkan aku curiga, jangan-jangan waktu itu aku yang tidak banyak bergaul ini tidak pernah sempat ngobrol ini itu dengannya.. tiba tiba ini ada lagi.. nyelonong begitu saja tanpa permisi tanpa memperkenalkan diri, bahkan tidak sama sekali memberitahu dari mana dia dapatkan nomor handphone-ku merasa berhak ngobrol ngobrol tengah malam... enak saja... musti diberi pelajaran etiket rupanya...
Sms y: Oke.. I will save yr number.. Kecuali kamu dlm situasi antara hidup atau mati, lg pengen bunuh diri atau betul2 sdg putus asa, HARAP menghubungi teman di waktu2 yang wajar demi sopan santun dan demi menghormati orang lain. Terima kasih!
Sms x: Lho siapa yang mo bunuh diri..., aq sms mlm gini krn klo pagi ampe mlm sibuk kerja jadi sempatnya pada jam2 segini git... Jgn salah sangka yg nggak2 dong. Ngomong2 aq emang bnr2 ganggu ya?
...ha ha ha.. nggak ngerti juga dia... sudah lebih baik aku yang nyerah... apa masih ada gunanya... mencoba memberi pengertian sama orang yang tidak mau mendengarkan orang lain..?
...kenapa begitu sulit untuk dimengerti jawaban dari smsku..? ataukah si pengirim sms pertama sebegitu egoisnya hanya mengenali kemauannya sendiri..?
..pertama tama, kirim sms di tengah malam tidak memperkenalkan diri, ataupun menginformasikan dari mana mendapatkan nomor handphone-ku...
...kedua, dengan semena-mena menganggap nomorku itu hotline 24 jam yang siap menerima sms siapapun juga yang sedang butuh teman ngobrol...
...ketiga, dengan sombongnya mengatakan tidak punya waktu karena semenjak pagi hari hingga malam sibuk bekerja dan berpikir orang lain harus menyesuaikan diri dengan waktunya...
...keempat, setelah penjelasan yang (menurutku) begitu gamblang masih juga tidak mengerti bahwa dirinya sudah dianggap tidak memiliki sopan santun...
...aku betul betul heran dan jengkel... jengkel sudah buang buang energi karena seharusnya aku abaikan saja sms iseng semacam ini sejak pertama.. jengkel karena menyangka diriku lebih beradab, mencoba memberi pengertian sopan santun ber-sms... jengkel karena mengharapkan orang ini mengerti jalan pikiranku...
...kalau hanya ingin mendengar apa yang didengar.. kalau hanya ingin mendengar diri sendiri, ya akhirnya memang seperti dua orang tuli berteriak teriak dan memaki orang lain yang tuli padahal sama sama tuli..
... haahahah... tapi, dipikir pikir lagi, aku juga jadi merasa menjadi orang tuli yang sedang memaki maki... tidak memahami tidak juga dipahami..??!